Karya Tulis Ilmiah



GAMBARAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESAKARANGANYARKECAMATAN PONCOKUSUMOKABUPATEN MALANG

Prodi : PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI
Pengarang : PUGUH DWI WAHONO
Dosen Pembimbing : I Dewa Nyoman Supariasa, MPS.
Klasifikasi/Subjek : , Stunting,Tingkat Konsumsi Energi, Tingkat Konsumsi Protein, Sanitasi Lingkungan.
Penerbitan : , Malang: 2017.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : ---
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRACT Puguh Dwi Wahono. 2017. “Gambaran Tingkat Konsumsi Energi Dan Protein TerhadapKejadian Stunting Pada Balita Di Desa Karanganyar Kecamatan PoncokusumoKabupaten Malang”. Tugas akhir, Program Studi DIII Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. (Dibawah bimbingan : I Dewa Nyoman Supariasa, MPS.) Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek hingga melampaui defisit -2SD dibawah median panjang atau tinggi badan. Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat karena berhubungan dengan meningkatnya resiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan motorik terlambat ,dan terhambatnya pertumbuhan mental (Manari & Solomon, 2009 dalam Fitri,2012).Masalah stunting/pendek pada balita masih cukup serius, angka nasional 37,2 persen, bervariasi dari yang terendah di Kepulauan Riau, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Kalimantan Timur (<30%) sampai yang tertinggi (>50%) di Nusa Tenggara Timur. Tidak berubahnya prevalensi status gizi, kemungkinan besar belum meratanya pemantauan pertumbuhan, dan terlihat kecenderungan proporsi balita yang tidak pernah ditimbang enam bulan terakhir semakin meningkat dari 25,5 persen (2007) menjadi 34,3 persen (2013) (Riskesdas, 2013).Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) yang dilakukan pada tahun 2007 dan 2010 secara konsisten menunjukkan bahwa rata – rata asupan kalori dan protein anak balita masih dibawah Angka Kecukupan Gizi (AKG). Akibat dari keadaan tersebut, anak balita perempuan dan anak balita laki – laki Indonesia mempunyai rata – rata tinggi badan masing – masing 6,7 cm dan 7,3 cm lebih pendek daripada standar rujukan WHO 2005 (Bappenas, 2011). Jenis penelitian ini adalah adalah penelitian observasi dengan desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Desain deskriptif menjawab atas pertanyaan-pertanyaan tentang siapa, apa, kapan, di mana dan bagaimana keterkaitan dengan penelitian tertentu. Sampel penelitian terdiri dari 40 responden. Responden adalah balita yang berumur 24 bulan – 59 bulan di Desa Karanganyar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsumsi energi dan protein dengan kategori defisit tingkat berat cenderung pendek, serta responden pendek dan sangat pendek cenderung memiliki sanitasi lingkungan rumah yang tidak sehat. Saran dari penelitian ini adalah seharusnya keluarga responden terutama ibu dari balita lebih mengutamakan konsumsi makan makanan yang bergizi terhadap balita serta menjaga sanitasi lingkungan rumah dalam keadaan bersih dan sehat sehingga balita terpenuhi kebutuhan zat gizinya dan terhindar dari kejadian infeksi yang mengakibatkan terjadinya stunting. Kata kunci : Stunting,Tingkat Konsumsi Energi, Tingkat Konsumsi Protein, Sanitasi Lingkungan.



Lampiran

File BAB-1 : [ Unduh ]

File BAB-2 : [ Unduh ]

File BAB-3 : [ Unduh ]

File BAB-5 : [ Unduh ]

File Daftar Pustaka : [ Unduh ]

File Lampiran : [ Unduh ]